Membangun dan menjalankan sebuah bisnis atau UMKM, bukan perkara yang mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan, dan salah satu yang penting adalah bagaimana menjaga keuangan bisnis tetap sehat.
Memastikan keuangan bisnis atau UMKM tetap sehat jadi hal yang penting. Sebab, jika tidak, maka peluang bisnis merosot atau bahkan hancur terbuka lebar. Apalagi, jika tidak memiliki rencana cadangan menyelamatkan bisnis.
Pengelolaan keuangan yang tepat diperlukan guna menjaga bisnis agar tetap sehat dan stabil. Ada banyak langkah yang bisa dilakukan guna menjaga keuangan UMKM tetap sehat, berikut ini adalah lima di antaranya:
Membuat Catatan Keuangan
Catatan keuangan adalah salah satu kunci penting dalam menjaga keuangan UMKM agar tetap sehat. Dengan catatan keuangan, pelaku bisnis bisa melihat bagaimana keadaan cash flow atau arus kas. Pencatatan dilakukan guna memonitor pemasukan dan pengeluaran. Saat ini, juga sudah banyak aplikasi pencatatan keuangan, sehingga mempermudah pelaku UMKM dalam mengontrol arus kas secara digital.
Memisahkan Keuangan Pribadi dan Perusahaan
Keuangan pribadi dan keuangan perusahaan yang tercampur, kerap kali menjadi masalah, terutama bagi para pelaku bisnis pemula. Padahal, pemisahan aset pribadi dan perusahaan merupakan salah satu kunci agar menjaga keuangan perusahaan tetap sehat. Tanpa pemisahan yang jelas, bukan tidak mungkin pelaku bisnis justru menggunakan uang dari kantong pribadinya untuk kebutuhan perusahaan, atau pun sebaliknya.
Untuk memisahkan keuangan pribadi dan perusahaan, bisa dimulai dengan membuka dua rekening. Hal ini dilakukan guna mencegah kebingungan dan kesalahan pencatatan transaksi.
Membuat Rencana Keuangan
Perencanaan keuangan atau anggaran jadi hal penting berikutnya yang bisa dilakukan guna menjaga keuangan perusahaan tetap sehat. Perencanaan keuangan membantu memilih prioritas pembelanjaan. Sehingga bisa mencegah adanya pembelian atau pengeluaran untuk hal-hal yang tidak sesuai kebutuhan perusahaan.
Rencana keuangan bisa dibuat dalam beberapa kategori, mulai dari rencana keuangan harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Melakukan perencanaan keuangan yang matang bisa memastikan uang yang dialokasikan tepat guna, serta memudahkan evaluasi bagi pelaku UMKM. Hal tersebut tentunya sangat baik, karena memperkecil potensi kerugian usaha dan kebangkrutan.
Siapkan Dana Darurat
Bukan hanya untuk individu, dana darurat juga penting dimiliki oleh bisnis, baik skala besar maupun kecil. Dana darurat sendiri merupakan sejumlah dana yang disediakan dalam jumlah tertentu, yang akan digunakan secara khusus untuk berbagai kejadian atau situasi tidak terduga, yang bisa datang selama operasional perusahaan berlangsung.
Dana darurat baru boleh digunakan ketika situasi yang tidak terduga datang, dan sudah tidak sanggup diatasi oleh anggaran keuangan tetap.
Memiliki dana darurat sangat penting. Jika sebuah perusahaan hanya mengandalkan pendapatan rutinan saja, tentu dia tidak akan bisa bertahan jika menghadapi situasi tidak terduga yang datang secara tiba-tiba.
Misalnya saja ketika pandemi Covid-19 kemarin, di mana datangnya sangat tidak diduga, sehingga banyak bisnis yang gulung tikar karena tidak mampu bertahan, salah satunya akibat tidak memiliki dana darurat.
Kembangkan Usaha dari Hasil Keuntungan
Sebagai pelaku bisnis, menikmati hasil keuntungan tentu boleh saja. Namun jangan sampai terlena, karena pelaku bisnis juga harus memikirkan bagaimana caranya usahanya berkembang lebih besar lagi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan bisnis adalah dari hasil keuntungan yang didapat. Cobalah untuk menyisihkan sejumlah keuntungan yang didapat untuk diputar lagi guna mengembangkan bisnis yang dijalankan, supaya bertambah besar.
Itu dia tadi lima kiat yang bisa dilakukan oleh pelaku bisnis atau UMKM dalam menjaga keuangan tetap sehat. Sebagai catatan, apabila dalam perjalanan berbisnis Anda membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha, tidak perlu gusar. Anda bisa memilih Restock.id sebagai lembaga pembiayaan terdaftar dan terpercaya untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar.
Restock.id merupakan pioneer P2P lending yang memudahkan pembiayaan bagi UMKM dengan menggunakan aset dan inventori usaha sebagai jaminan. Ini dikenal juga dengan nama sistem Inventory Financing.
Lewat Restock.id, pelaku UMKM yang membutuhkan pembiayaan untuk mengembangkan usahanya bisa mendapatkan dengan mudah dan cepat. Hanya butuh lima hari kerja, setelah melalui seleksi ketat dari tim profesional di Restock.id, pelaku UMKM sudah bisa mendapatkan dana yang dibutuhkan guna mengembangkan usahanya.
Tarif pembiayaan di Restock.id juga sangat rendah, yakni biaya provisi mulai 2% – 3% dan biaya margin mulai dari 1,25% – 2,5% per bulan* (berdasarkan hasil analisa kredit internal Restock.id), tanpa biaya tersembunyi. Hubungan antara pemberi pembiayaan, penerima pembiayaan serta mitra gudang juga saling bersinergi, sehingga bisa membuat perubahan nyata bagi bisnis Anda.