fbpx

Beberapa waktu belakangan, dunia diramaikan isu soal resesi ekonomi. Meski belum pasti kapan terjadinya, resesi ekonomi adalah suatu hal yang patut diwaspadai, terutama bagi pemilik bisnis, baik itu bisnis skala besar, hingga tingkat UMKM.

Bukan tidak mungkin, resesi ekonomi yang nantinya akan terjadi membuat bisnis menjadi sulit atau bahkan gulung tikar.

Maka itu, bagi para pelaku bisnis atau UMKM, harus lah menyiapkan diri dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi.

Membuat Catatan Keuangan

Mulailah melakukan pencatatan atau pembukuan untuk merekam arus keluar masuk dana operasional usaha. Dari situ, Anda bisa mengetahui ke mana uang perusahaan Anda dialokasikan dan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum.

Laporan keuangan dan pencatatan sangat penting agar pelaku usaha mengetahui kondisi arus kas dan keuangannya. Perekaman arus kas yang baik nantinya dapat digunakan untuk membuat keputusan finansial yang tepat berdasarkan data. 

Merestrukturisasi Utang

Di tengah kondisi yang cukup darurat, merestrukturisasi utang bisa menjadi langkah yang ditempuh untuk bertahan. Tujuannya tak lain untuk mengurangi beban arus kas. Anda bisa melakukan negosiasi kembali kepada pihak pemberi kredit untuk memperoleh keringanan.

Menyiapkan Dana Darurat

Dana darurat menjadi komponen penting lainnya bagi sebuah bisnis. Seperti namanya, dana ini sebaiknya hanya digunakan ketika saat-saat darurat bagi bisnis. Boleh dibilang, resesi ekonomi menjadi waktu yang dibolehkan untuk menggunakan dana ini.

Sebab, bukan tidak mungkin sebuah bisnis mengalami kesulitan saat berada dalam kondisi resesi, seperti mengalami kerugian yang besar atau hingga gulung tikar. Guna mencegah skenario buruk tersebut, dana darurat memainkan perannya di sini. Dana ini bisa digunakan untuk menambal lini keuangan bisnis yang mengalami kerugian.

Cepat Beradaptasi dengan Kondisi

Pelaku bisnis yang cerdas dapat melihat peluang dalam berbagai situasi dan memanfaatkannya menjadi ceruk keuntungan baru. Demikian pula jika terjadi resesi, alih-alih berpangku tangan menghadapi kondisi yang ada, Anda bisa mulai beradaptasi dengan situasi yang baru dan melihat celah peluang yang lain.

Anda bisa menetapkan strategi yang tepat dan matang dalam menghadapi suatu kondisi yang baru. Kemudian melakukan improvement pada produk serta mencari alternatif peluang lainnya.

Efisiensi Biaya Produksi

Saat resesi, daya beli masyarakat cenderung menurun. Maka itu, besar kemungkinan permintaan pasar akan ikut menurun. Guna menyiasati hal tersebut, pelaku UMKM mesti menyesuaikan kapasitas produksi dengan permintaan pasar. 

Tak cuma itu saja, seluruh komponen yang masuk dalam biaya produksi pun harus disesuaikan dengan besaran permintaan agar operasional perusahaan dapat terjaga.

Itu dia tadi lima langkah yang bisa ditempuh oleh para pelaku bisnis dan UMKM dalam menghadapi resesi ekonomi. Perlu dicatat, sejauh ini resesi ekonomi masih berupa ancaman saja dan belum terjadi. Namun penting bagi pelaku bisnis untuk memiliki tindakan preventif menghadapi kondisi semacam itu.

Sebagai catatan, jika bisnis Anda membutuhkan pembiayaan guna bersiap-siap menghadapi resesi ekonomi, maka Restock.ID bisa menjadi solusi utama. Restock.id merupakan P2P lending pertama yang memudahkan pembiayaan UMKM dengan menggunakan aset dan inventori usaha sebagai jaminan, atau dikenal juga dengan sistem Inventory Financing. 

Proses pembiayaan di Restock.id juga sangat cepat, yakni hanya membutuhkan waktu 5 hari saja, setelah melewati seleksi ketat dari tim profesional. Biaya pembiayaan di Restock.id juga rendah mulai dari 1.25 persen hingga 3 persen per bulan tanpa biaya tersembunyi.

Lebih lanjut, hubungan antara pemberi pembiayaan, penerima pembiayaan serta mitra gudang saling bersinergi, untuk bisa membuat perubahan nyata bagi bisnis Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *