fbpx

Tanggal 2 Juni 2021 menjadi momen sangat penting bagi platform peer to peer (P2P) lending Restock.ID. Dalam waktu singkat, Restock.ID di bawah kepemimpinan CEO baru, Tiar Karbala (31) mengantongi izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keputusan ini berdasarkan salinan keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-52/D.05/2021 tanggal 2 Juni 2021. Inilah salah satu pencapaian terbaik Restock.ID di medio 2021.

Mengapa menjadi salah satu yang terbaik? Di tengah situasi pandemi yang tak pasti di mana ujungnya dan keadaan pemulihan perekonomian yang masih lambat, Restock.ID mendapatkan izin usaha dari OJK untuk terus menjalankan bisnis pembiayaan bagi UKM.

Keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras CEO baru Restock.ID dan timnya yang solid, sekumpulan anak muda Jakarta berusia awal 30-an yang memiliki misi ikut mengembangkan industri lewat pembiayaan yang efisien, dengan membangun ekosistem terpercaya antara pihak-pihak yang berkepentingan (pemberi pembiayaan, penerima pembiayaan/UKM, mitra Restock.ID).

Lalu siapakah Tiar Karbala? Publik mengetahuinya sebagai CEO baru Restock.ID, menggantikan CEO sebelumnya pada awal April 2021. Tiar dipilih secara bulat oleh komisaris dan direksi Restock.ID untuk meneruskan kepemimpinan CEO terdahulu. Keputusan ini terbukti kemudian sangat tepat, karena Tiar melakukan banyak manuver untuk meningkatkan kepercayaan publik dan investor.

Awalnya, Tiar keberatan saat namanya dipilih menjadi CEO baru perusahaan start up ini. Sebelumnya, Tiar ‘hanya’ menjabat sebagai komisaris dan belum pernah secara langsung turun menangani operasional kantor.

Tiar Jas “Salah satu terobosan yang dilakukan dan terjadi adalah pada saat kami melakukan audiensi dengan OJK dan Alhamdulillah respon mereka sangat positif. Fit dan proper test terhadap Direktur Utama Restock.ID dengan OJK pun dilalui dengan optimal & berkualitas, hal ini dilakukan sebagai salah satu tahapan untuk perizinan dari OJK dikeluarkan” lanjut Tiar.

Pendekatan Tiar dan timnya ke berbagai pihak membuahkan hasil yang maksimal. Selain mendapatkan izin dari OJK, respon pasar pun menjadi jauh lebih baik. Berita-berita di media tentang Restock.ID menggaungkan hal-hal yang positif.

Tiar Nabilla Karbala lahir dari keluarga pengusaha transportasi bus ternama yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun, Tiar lebih suka memulai bisnisnya sendiri. Lulus dari SMAN 28 Jakarta, ia melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Business & Management. Setahun setelah lulus kuliah, tepatnya tahun 2012, Tiar terbang ke Inggris untuk melanjutkan kuliah di London School of Economics (LSE) mengambil program Accounting (master’s degree).

Penggemar pelajaran Matematika dan Fisika ini kembali ke Indonesia tahun 2013, dan di tahun 2014 berkesempatan untuk berkarier di JP Morgan Chase Bank sebagai Product Management.

“Saya resign dari JP Morgan tahun 2018, karena ingin masuk dunia start up. Kebetulan, saya diminta untuk bantu teman membangun perusahaan start up warehouse-nya. Tahun 2019, saya bertemu kembali dengan teman lama bernama Rega. Dia sedang punya rencana untuk bikin peer-to-peer bernama Restock.ID. Ya sudah, saya bergabung. Saat itu posisi saya sebagai early funder dan early investor dan belum bisa bergabung di operasional kantor, karena di saat yang sama lagi membangun peer to peer lain yang mirip dengan Restock.ID. Baru pada pertengahan 2020 saya bergabung sebagai komisaris Restock.ID,” jelas Tiar.

Saat turun tangan langsung sebagai CEO, penyuka golf dan touring motor ini merasakan passion yang kuat untuk menjadikan Restock.ID peer to peer lending terbaik. “Bulan Oktober lalu Restock.ID baru saja menandatangani persetujuan dengan funder internasional yang sangat besar, yaitu 8,5 juta dollar atau sekitar 120 miliar rupiah. Kemudian, bulan November lalu, dari sekitar 5.000 applicants, Restock.ID terpilih mengikuti program Fintech dari Qatar Development Bank (QDB). Dari Indonesia hanya Restock.ID yang terpilih,” kata Tiar.

Pencapaian lain dari Restock.ID di masa kepemimpinan Tiar adalah naiknya target penyaluran setiap bulan, mulai dari bulan Juni hingga Desember tahun ini. Bahkan, di bulan November 2021 adalah penyaluran tertinggi di sepanjang sejarah Restock.ID berdiri, yaitu 90 miliar rupiah. Sejak awal, Restock.ID menetapkan diri sebagai peer to peer lending dengan basis inventory financing (menyediakan pembiayaan bagi UKM dengan memanfaatkan aset dan inventori usaha sebagai jaminan). Sedangkan untuk penerima pembiayaan pun beragam, mulai dari yang bergerak di bidang fashion retail (70%), sampai dengan yang bergerak di bidang healthcare, komoditas, dan consumer goods.

“Kami menerapkan prinsip lean organization, yang mana kami mengelola masing-masing bagian dengan sangat efektif, efisien dan optimal. Tercermin dari BOD dan Komisaris Restock.ID jauh dari hidup jetset, sehingga tidak ada namanya menggunakan uang perusahaan untuk bermewah-mewahan,” tutup pengagum Sandiaga Uno ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *