fbpx

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat ini menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Saat ini ada sekitar 64 juta UMKM di seluruh Indonesia. Banyaknya jumlah pelaku UMKM ini tentu meningkatkan persaingan. Karenanya, UMKM butuh menerapkan teknologi digital dalam proses bisnisnya, atau dikenal juga dengan sebutan go digital, supaya bisa menjadi lebih unggul dari pesaingnya.

Pemerintah sendiri terus berupaya mendorong UMKM beradaptasi menjadi go digital agar semakin banyak UMKM yang bisa menembus pasar global. Pemerintah mengatakan, memiliki target 30 juta UMKM go digital hingga tahun 2024 mendatang. Untuk saat ini, terdapat setidaknya 19 juta UMKM yang sudah go digital.

Proses go digital sendiri meliputi banyak hal, mulai dari pemasaran melalui internet, transaksi yang dilakukan secara cashless, berinteraksi dengan karyawan, pelanggan dan pemasok secara online dan real-time hingga bagaimana bisnis UMKM menjadi lebih efisien dengan digitalisasi. 

Menjadi UMKM go digital memang memiliki banyak sekali keuntungan. Berikut ini ada setidaknya 6 keuntungan menjadi UMKM go digital.

Meminimalisir Kehilangan Pasar

Seiring berjalannya waktu, model bisnis akan selalu berubah-ubah. Saat ini, digitalisasi sudah masuk ke berbagai lini kehidupan, termasuk bisnis. Pasar, dalam konteks ini adalah konsumen, cenderung sudah nyaman dengan ekosistem digital, mulai dari jasa transportasi, transaksi perbankan, hingga berbelanja pun dilakukan secara daring.

Jika sebuah bisnis tidak mau beradaptasi dengan perkembangan digital yang kini sangat pesat, bukan tidak mungkin bisnis tersebut akan kehilangan pasarnya, dan akan runtuh nantinya.

Menjangkau Pasar Lebih Luas

Dengan digitalisasi, pelaku bisnis dapat dengan mudah menjangkau pelanggan yang berada tersebar di berbagai wilayah. Salah satu bentuk digitalisasi adalah menawarkan produk melalui marketplace, website, media sosial dan sejenisnya.

Dengan ini, diharapkan pelaku UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan pelanggan baru. Selain itu, UMKM yang sudah go digital bisa terbebas dari keterbatasan sistem distribusi dan pemasaran yang sejak lama kerap jadi hambatan.

Biaya Operasional Murah

Dengan go digital, pelaku UMKM bisa menghemat pengeluaran karena bisa menekan biaya operasional. Hadirnya digitalisasi memungkinkan pelaku UMKM membuka usaha tanpa harus memiliki toko fisik. 

Bagi para pelaku UMKM, biaya sewa toko, membayar karyawan hingga biaya listrik adalah hal yang memberatkan. Nah, dengan digitalisasi, pelaku UMKM tidak perlu memiliki toko fisik untuk menjajakan produk. Sebagai gantinya, website atau pun media sosial bisa menjadi tempat yang pas sebagai showcase untuk menampilkan produk yang ditawarkan.

Efisiensi Bisnis

Keuntungan berikutnya dari UMKM go digital adalah terciptanya efisiensi bisnis. Dengan digitalisasi, banyak aspek bisnis menjadi lebih efisien, misalnya efisiensi transportasi, hingga pemasaran yang bisa dilakukan melalui platform daring seperti media sosial baik itu Facebook, Instagram maupun Twitter.

Digitalisasi juga dapat mempermudah pelaku UMKM menjalankan usahanya, karena sistemnya yang sudah terintegrasi bisa menghemat waktu dan tenaga. Dengan demikian, pelaku UMKM bisa memfokuskan diri pada hal yang lain.

Memudahkan Pelanggan

Manfaat berikutnya dari UMKM go digital adalah memudahkan pelanggan alias calon pembeli dalam mendapatkan produk yang ditawarkan. Digitalisasi juga membuat UMKM berinteraksi secara real-time dengan calon pembeli, melalui live chat di website atau medium lainnya. 

Kemudahan lainnya yang bisa ditawarkan kepada pelanggan dengan UMKM go digital adalah fitur pembayaran digital. Adanya fitur ini tentu bisa memudahkan pelanggan yang ingin segera membeli produk suatu UMKM.

Dengan digitalisasi ini, bukan tidak mungkin pelanggan nantinya akan merasa puas dan bisa menjadi customer yang loyal.

Meningkatkan Keuntungan

Digitalisasi tentunya sangat bermanfaat bagi pelaku bisnis karena bisa meningkatkan keuntungan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dengan digitalisasi, jangkauan pasar jadi lebih luas dan risiko kehilangan target pasar jadi lebih kecil. Maka itu, keuntungan bisnis pun akan semakin meningkat.

Selain itu, sejumlah biaya seperti sewa toko dan pemasaran bisa ditekan dengan digitalisasi. Dengan demikian, pelaku bisnis bisa mengalokasikan anggaran untuk hal lain misalnya untuk ekspansi bisnis lebih besar lagi.

Itu dia tadi 6 keuntungan UMKM go digital. Selain yang disebutkan di atas, saat ini akses ke permodalan juga bisa didapatkan secara mudah berkat digitalisasi. Kemudahan akses ke permodalan, memungkinkan pelaku bisnis mendapatkan pembiayaan dengan cepat, sehingga bisa membawa bisnisnya bergerak ke level selanjutnya.

Salah satu platform pembiayaan P2P lending yang memberikan kemudahan pembiayaan kepada para pelaku UMKM adalah Restock.id. Melalui Restock.id, pelaku UMKM bisa mendapatkan pembiayaan untuk usahanya dengan mudah dan cepat.

Restock.id merupakan P2P lending pertama yang memudahkan pembiayan UMKM dengan menggunakan aset dan inventory usaha sebagai jaminan. Ini dikenal juga dengan sistem Inventory Financing.

Para pelaku UMKM yang membutuhkan pembiayaan bisa mendapatkannya dalam waktu singkat, yaitu 5 hari kerja, setelah melalui seleksi ketat dari tim profesional Restock.id. Tarif pembiayaan di Restock.id juga rendah; biaya provisi mulai 2% – 3%, dan biaya margin mulai dari 1,25% – 2,5% perbulan* (*berdasarkan hasil analisa kredit internal Restock.id), tanpa biaya tersembunyi.

Bukan cuma itu, hubungan antara pemberi pembiayaan, penerima pembiayaan serta mitra gudang saling bersinergi, untuk bisa membuat perubahan nyata bagi bisnis Anda. Selain itu, satu yang paling penting adalah Restock.id sudah terdaftar, berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *